Saya sudah menuliskan kegiatan Sekolah Literasi Relawan (SLR). Tapi, kali ini, saya ingin menuliskannya kembali. Kenapa? Memangnya, ada apa dengan Sekolah Literasi Relawan malam ini? Tentu saja, karena ada yang istimewa menurut saya. Apa itu? Saya akan coba menceritakannya.
Dimulai dari saya datang lebih awal. Pukul 19.00 WIB, selepas Sholat Isya, saya langsung ke Pusat Belajar Masyarakat (PBM) Rumah Kreatif Wadas Kelir, tempat Sekolah Literasi Relawan diselenggarakan. Sambil menunggu kedatangan relawan, saya manfaatkan waktu satu jam dengan bekerja menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai.
Tak terasa, satu jam sudah terlewati. Target satu pekerjaan sudah saya selesaikan. Sekarang saatnya saya berpindah mengajar ke kegiatan Sekolah Literasi Relawan. Akan tetapi, terenyata belum ada relawan yang datang. Baru Kak Hafidz dan Kak Alfi yang sudah datang. Saya pun menunggu sampai lima belas menit. Tapi, yang datang baru empat relawan.
Tanpa pikir panjang, saya segera mengechat langsung para relawan. Semua relawan langsung membalas. Ada yang menjawab siap dan segera datang. Ada juga yang meminta izin karena ada kegiatan lain. Semuanya saya terima dengan penuh suka cita. Pukul 21.00 WIB relawan mulai berdatangan. Acara mulai pukul 20.00 WIB dan mulai berkumpul semuanya pada pukul 21.00 WIB.
Ya, inilah hal yang indah dalam mengelola komunitas. Segala sesuatunya harus disikapi dengan baik dan penuh bahagia. Lebih dari itu, mengedepankan kasih sayang, perhatian, dan teladan dalam berdisiplin menjadi keharusan. Dengan inilah, hubungan komunikasi dan interaksi antarrelawan bisa terjalin dengan baik. Hubungan baik yang menjadi pintu utama untuk bekerja keras dalam mewujudkan mimpi bersama dalam sebuah komunitas.