Dalam suatu obrolan sederhana di Rumah Kreatif Wadas Kelir dengan relawan dan remaja, Senin, 30 September 2024. “Pak Guru, kolam lelenya masih ada ikannya?” tanya Hanif. “Masih, Nif,” balas Pak Guru. “Bolehkah kami ambil buat makan-makan bersama?” tanya Latif. “Wah, boleh sekali. Diambil semuanya, ya. Sebab kolam mau diisi dengan bibit yang baru,” balas Pak Guru. “Siap, Pak Guru! Besok langsung gas!” seru Putra.
Esok harinya, Selasa, 1 Oktober 2024, sejak sore hari, para remaja berjibaku menangkap ikan lele di belakang halaman Rumah Kreatif Wadas Kelir. Katanya, mereka berhasil mendapatkan 30 ekor ikan lele. Malam harinya, mereka berjibaku mengolah dan memasak ikan lele tersebut. Ada yang memasak nasi, menggoreng ikan lele, hingga membuat sambal. Lainnya, menyiapkan tempat makan yang seru. Semua kegiatan itu melibatkan remaja dan relawan.
Malam hari sekitar pukul 20.30 WIB, semuanya selesai. Ikan-ikan lele yang telah digoreng gurih telah tersedia. Semuanya dihidangkan dengan nasi dan sambal serta lauk lainnya yang dihidangkan dengan daun pisang. Relawan dan remaja kemudian menyatu bersama untuk menyantap dan menikmati hidangan tersebut. Nikmatnya tidak hanya sekedar rasa, tetapi juga kerja sama, kebersamaan, dan kekompakan membuat segala usaha terbayar dengan lunas dan tuntas.
Inilah potret kebersamaan relawan dan remaja di Rumah Kreatif Wadas Kelir. Semuanya bisa menikmati aset yang ada di Rumah Kreatif Wadas Kelir. Mulai dari keuangan, fasilitas, hingga kebun dan ikan-ikannya. Ya, semua dilandasi bahwa Rumah Kreatif Wadas Kelir hadir untuk bersama membangun kemanusiaan dan kebudayaan yang berpangkal pada keluarga. Keluarga yang bernama Indonesia di mana kami semua adalah penghuninya.