BELAJAR BERSAMA PAK GURU HERU
Ada yang istimewa dalam kegiatan Sekolah Literasi dan Sastra minggu ini. Kegiatannya selama empat hari ke depan, dari Senin–Kamis, 7-10 Oktober 2024 akan langsung diampu
Ada yang istimewa dalam kegiatan Sekolah Literasi dan Sastra minggu ini. Kegiatannya selama empat hari ke depan, dari Senin–Kamis, 7-10 Oktober 2024 akan langsung diampu
RESAH Setelah ku teguk kesekian kali animo Melanjutkan perjalanan kelesah Menyusuri belantara,terseok seok meniti Mengenyam rasa takut tiada henti Apa aku di alam mimpi? Ataukah
Komunitas Sastra Rumah Kreatif Wadas Kelir mendapatkan Bantuan Pemerintah Penguatan Komunitas Sastra Bidang Kebahasaan dan Kesastraan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Implementasi bantuan pemerintah
Sebuah pesan singkat masuk di ponsel remaja dan relawan Rumah Kreatif Wadas Kelir. Pesan itu berisi pemberitahuan kegiatan evaluasi kegiatan selama bulan September. Kegiatan evaluasi
Dalam suatu obrolan sederhana di Rumah Kreatif Wadas Kelir dengan relawan dan remaja, Senin, 30 September 2024. “Pak Guru, kolam lelenya masih ada ikannya?” tanya
Sabtu, 28 September 2024, tepatnya pukul 19.30 WIB Rumah Kreatif Wadas Kelir kedatangan tamu. Tamu istimewa sebab yang bersangkutan adalah tokoh masyarakat dan tokoh agama.
MENUNGGU IBU PULANG Panda duduk sendiri di teras rumah.Rumah Panda berdiri di tengah hutan.Pandangan Panda tertuju pada jalan.Jalan setapak yang membentang di depan rumah.“Kapan ibu
Salah satu kebiasaan baik yang terus dijaga dan dikembangkan di Komunitas Sastra Rumah Kreatif Wadas Kelir adalah evaluasi kegiatan sastra yang telah dilakukan. Di sini,
Minggu, 7 September 2024, ada yang istimewa di Rumah Kreatif Wadas Kelir. Lihat saja! Halaman terasnya sudah bersih dan rapi. Suasananya tambah hijau dan nyaman.
Ada yang istimewa pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Pagi hari relawan dan warga masyarakat sekitar sudah berjibaku dalam kerja yang berat. Menyiapkan panggung, menyiapkan lampu-lampu,
SANDE RASA Masih kugenggam getar rasa yang menghindar dari perangkapRaut Wajahmu yang mengabur pada dinding kamarWaktu terus menggembalaMemaksa diri untuk lupa Aku menyimpannya dalam balutan
SENGSARA RINDU Aku menderu dalam luka paling biruRinduku lebam melawan waktuJarak di antara kita makin menyayat lukaTuhan, aku sengsara Aku bersimpuh pada TuhanKarena hati tak