Kegiatan Sekolah Literasi Anak (SLA) Rumah Kreatif Wadas Kelir kali ini (05.01.2025) sama seperti biasanya. Kegiatan dimulai dengan membacakan buku cerita anak Jamuan Sang Singa karya Dropti Sharma (2024). Aktivitas membaca diulang sampai tiga kali. Sampai anak-anak hafal ceritanya. Sampai anak-anak bersuara keras, “Sudah hafal!” Jika sudah demikian, kegiatan membacakan buku cerita dihentikan.
Kegiatan dilanjutkan dengan menjawab soal. Soal-soal kali ini sangat sederhana. Fokus pada menjawab tokoh-tokoh cerita saja. Pertanyaan yang diajukan seputar: berapa jumlah tokoh binatang, siapa binatang yang melakukan aktivitas ini, siapa binatang yang lupa tidak mengundang teman-temannya, dan sebagainya. Jawaban pun sangat singkat: hanya menulis satu kata nama binatang.
Kenapa ini saya lakukan? Karena anak-anak yang ikut Sekolah Literasi Anak (SLA) sangat beragam. Dari anak-anak pendidikan anak usia dini sampai sekolah dasar atau madrasah. Jadi, saya harus bisa menyatukan kemampuan semuanya. Solusinya ada pada pengembangan pertanyaan yang fokus pada tokoh. Anak-anak pun tidak mengalami kesulitan menjawab. Hampir sepuluh pertanyaan yang diajukan semuanya bisa dijawab dengan baik oleh anak-anak.
Saya pun senang. Dengan nilai yang sempurna ini, anak-anak semakin antusias dalam belajar. Anak-anak menanti kegiatan selanjutnya setelah membaca dan menjawab. Lalu, belajar selanjutnya apa? tanya anak-anak. Saya pun tersenyum dan langsung meminta anak untuk menulis susunan huruf ini: T U A B. Anak-anak pun mengikuti. Lalu saya memerintahkan anak-anak untuk menyusun lima kata yang dibangun atas huruf: T U A B. Dengan cepat anak-anak menulis: BATU, BUAT, BUTA, TUA, BAU, ABU, dan seterusnya. Ya, permainan selanjutnya adalah seperti ini. Anak-anak sangat antusias.
Seperti biasa. Kegiatan pamungkas Sekolah Literasi Anak (SLA) yang paling dinanti anak-anak adalah permainan gebrak meja. Permainan gebrak meja kali ini adalah anak menjawab pertanyaan dari susunan huruf yang disampaikan. Empat huruf: T A B U dengan pertanyaan: tidak bisa melihat! Anak-anak langsung berebut menggebrak meja. Yang paling pertama, maka berhak untuk menjawab. Anak pun menjawab: BUTA. Jika jawaban benar akan dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya, tetapi jika jawaban salah, maka akan dilanjutkan untuk diberi kesempatan menjawab pada anak-anak lain. Begitu seterusnya sampai selesai.
Selama kegiatan belajar dan bermain ini anak-anak sangat antusias. Sampai-sampai mereka tidak mau selesai kegiatannya. Tapi, karena hari sudah sore dan azan Maghrib sebentar lagi berkumandang, maka kegiatan belajar dan bermain pun diakhiri. Anak-anak kecewa, tetapi senang dengan pengalaman belajar yang telah dipraktikkan.