JURNAL HEMAT:MENGISI BAHAN BAKAR MINYAK

Salah satu pengeluaran rutin setiap keluarga adalah pemakaian bahan bakar minyak untuk kendaraan. Saya yakin setiap keluarga punya kendaraan, terutama sepeda motor maupun mobil. Kendaraan tersebut membutuhkan konsumsi bahan bakar minyak atau bensin. Semakin banyak jumlah kendaraan yang dimiliki dan semakin sering bepergian, maka semakin banyak pula konsumsi bahan bakar minyaknya. Di sinilah, menghemat bahan bakar minyak untuk kendaraan menjadi salah satu hal yang harus saya lakukan demi hidup hemat.

Penghematan ini saya mulai dengan menghitung jumlah kendaraan dan rutinitas bepergian saya. Saya punya dua sepeda motor dan satu mobil dengan rutinitas bepergian yang tidak terlalu intens. Setiap hari hanya bepergian dalam kota untuk pulang pergi ke tempat kerja, anak-anak ke sekolah, dan keperluan lainnya. Aktivitas dalam kota saya biasa menggunakan sepeda motor, sedangkan keluar kota biasanya menggunakan mobil dengan intensitas sebulan hanya satu sampai tiga kali saja. Di sini saya mengategorikan diri konsumsi bahan bakar minyak atau bensin untuk kendaraan tidak terlalu boros.

Apa yang saya lakukan untuk lebih berhemat? Saya tidak berhemat dengan jumlah konsumsi bahan bakar minyaknya karena memang rutinitas saya masih standar dan saya tidak suka bepergian yang tidak jelas. Jadi, konsumsi bahan bakar minyak kendaraan saya masih kategori standar hemat. Setelah saya hitung reratanya sehari satu liter pertalite atau sepuluh ribu rupiah untuk sepeda motor dan tiga sampai lima ratus ribu untuk kendaraan mobil, itu pun kalau ada bepergian keluar kota.

Yang saya siasati adalah cara pembeliannya. Saya mendisiplinkan diri setiap hari mengisi bahan bakar minyak untuk kendaraan sepeda motor. Saya tidak menunggu sampai bensin habis. Pokoknya setiap hari secara bergiliran, satu sepeda motor saya isi satu liter secara rutin. Sedangkan untuk kendaraan mobil, setiap selesai bepergian, sebelum masuk garasi, saya selalu mengisi penuh dengan rerata pengisian dua sampai tiga ratus ribu.

Dengan cara ini saya mendapatkan keuntungan: bahan bakar minyak sepeda motor dan mobil saya selalu dalam keadaan penuh. Setiap kali mau memakai tidak ada ketakutan di tengah jalan harus isi bahan bakar minyak dulu. Jika dalam keadaan tidak ada uang tunai, maka semuanya aman karena semua kendaraan sudah terisi penuh. Setiap hari juga tidak ada persoalan dengan terjebak antri di pengisian bahan bakar minyak saat dalam keadaan tergesa-gesa masuk kantor. Saya terbiasa mengisi bahan bakar kendaraan saat malam atau pagi dini hari saat masih sepi.

Kebiasaan ini membuat pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar kendaraan ringan dan hemat karena sekali pengeluaran hanya sedikit-sedikit saja tetapi rutin. Bayangkan jika tidak melakukan ini. Pasti kita pernah mengalami siatuasi: kendaraan dalam keadaan kosong bahan bakar minyak. Terburu-buru karena terlambat ke kantor atau urusan lain. Saat mengisi bahan bakar minyak untuk kendaraan sangat antri. Ditambah dengan keuangan harian sedang sangat menipis. Jika ini terjadi apa yang kita ekspresikan. Ya, pasti marah, kesal, dan ketakutan terlambat. Rasanya tidak nyaman sekali.

Di sini artinya dalam hemat dan disiplin mengisi bahan bakar minyak untuk kendaraan ada kebahagiaan dari usaha penghematan. Dan semuanya bertumpu pada kedisiplinan menjaga ketahanan finansial keluarga yang berujung pada perubahan perilaku hidup kita yang lebih baik dan disiplin.

Heru Kurniawan
Founder Rumah Kreatif Wadas Kelir & Dosen UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pencarian

Scroll to Top