Kali ini, saya akan kembali menulis salah satu kegiatan yang istimewa di Rumah Kreatif Wadas Kelir. Apa? Silaturahim. Istilah yang begitu mulia dalam agama Islam. Karena mulia inilah, maka silaturahim menjadi amal ibadah yang berat. Tidak percaya? Coba refleksikan saja aktivitas silaturahim kita. Saya yakin, pasti sangat menyedihkan. Kita bisa melihatnya dari agenda harian kita yang tidak memasukkan kegiatan silaturahim dalam setiap hari atau minggunya. Hitung juga prioritas kesibukan yang harus kita selesaikan, pasti lebih banyak kesibukan kerja, keluarga, dan tanggung jawab lainnya. Silaturahim entah berada di mana posisinya. Atau coba hitung, dalam sebulan, berapa kali kita bersilaturahim, bisa jadi tidak ada.
Ya, di masa sekarang ini mendadak kita menjadi orang yang sangat sibuk dengan urusan harta, kerja, keluarga, dan hal-hal yang menyenangkan saja. Tapi, jika berurusan dengan kepedulian, pengorbanan, semangat berbagi dan berempati yang ada dalam silaturahim, entahlah sekarang posisinya ada di mana. Bisa jadi tersungkur di bawah atau lenyap begitu saja. Inilah yang kemudian menempatkan posisi istimewa dalam silaturahim. Janji Allah pun jelas pada orang yang bersilaturahim: akan dipanjangkan usianya, di lapangkan rezekinya, dan masuk surga dengan selamat. Sungguh indah dan menakjubkan.
Inilah marwah yang kemudian menjadikan silaturahim masuk dalam agenda kurikulum utama di Rumah Kreatif Wadas Kelir. Silaturahim kepada siapa? Tentu saja kepada keluarga Rumah Kreatif Wadas Kelir, dan urutan pertama keluarganya adalah relawan. Rumah Kreatif Wadas Kelir selalu mengagendakan silaturahim pada relawan, baik relawan yang sudah berkeluarga dan tidak tinggal di Rumah Kreatif Wadas Kelir, maupun relawan yang masih jomblo dan tinggal di Rumah Kreatif Wadas Kelir.
Nah, relawan di Rumah Kreatif Wadas Kelir jumlahnya banyak, terus strategi silaturahimnya seperti apa? Tentu saja dengan jumlah relawan yang sudah banyak, di grup WhatsApp saja tercatat ada 80 relawan, maka tidak mungkin setiap hari bersilaturahim ke semua relawan. Jadi strategi yang digunakan dalam bersilaturahim adalah silaturahim berbasis momen. Setidaknya ada beberapa momen yang membuat kegiatan silaturahim dilakukan, yaitu momen saat relawan menikah, melahirkan anak, sakit, punya rumah baru, sampai yang bersifat insidental karena tujuan khusus. Dan setiap bulannya, agenda silaturahim diagendkan dua sampai lima kali, dan yang terlibat dalam silaturahim itu lima sampai delapan relawan.
Silaturahim adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan membahagiakan. Karena dalam silaturahim ini ada kegembiraan, kebahagiaan, kebersamaan, makan bersama, bercanda tawa, hingga saling mendoakan. Inilah aksi dan aktualisasi perjuangan sungguh-sungguh Rumah Kreatif Wadas Kelir dalam mewujudkan hubungan yang mulanya hanya sebatas berkegiatan bersama, lalu tumbuh menjadi ikatan keluarga yang kuat. Ini harus kami lakukan karena kami menyadari bahwa hubungan kami tidak hanya soal dunia saja, tetapi juga soal doa-doa kebaikan yang semoga mampu mengantarkan kami menjadi manusia yang ditempatkan di rumah istimewa Tuhan saat kami sudah tiada.
Ya, komunitas bukan semata tempat berburu ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk kesuksesan dunia saja. Tetapi juga tempat untuk membangun ruang-ruang keilahian yang menjadi modal penting bagi kita untuk menjadi manusia yang menyayangi Tuhan. Manusia yang berharap dalam silaturahimnya akan selalu diberkahi usia yang panjang, rezeki yang lapang, serta pintu surga yang menyambut selamat datang. Aamiin.