Jumat, 22 November 2024, selepas bangun pagi saya merasakan sakit tenggorokan. Alamat pemicunya langsung tertuju pada makan mangga malam hari. Tapi, ini bukan pemicu satu-satunya. Makan mangga sebelum tidur hanya pemantik. Pemicunya telah ada sebelumnya. Apa?
Ya, sudah hampir lima kali saya berlari sambil hujan-hujanan. Sebenarnya tubuh saya tidak mengalami masalah. Tubuh saya kuat dan saya pun senang berlari sambil hujan-hujanan. Tapi, karena ini aktivitas pertama buat tubuhku. Saya pun tahu hukumnya: setiap aktivitas yang pertama, apalagi dilakukan secara berlebihan, pasti akan memberikan dampak negatif bagi tubuh. Ada lagi?
Ada. Sebelum sakit tenggorokan, saya melakukan perjalanan ke Semarang pulang pergi. Menempuh perjalanan selama waktu 8 jam. Dengan kondisi duduk terus menerus dan mobil ber-AC, maka ini juga berdampak negatif pada tubuh saya. Jadilah saya sakit tenggorokan. Saya sudah paham. Sakit tenggorokan ini menjadi pintu masuk untuk sakit lainnya, maka saya harus segera mencegahnya. Apa yang harus saya lakukan?
Pilihan pertama langsung pada mengkonsumsi obat. Tapi, saya tidak mau. Saya sedang berusaha untuk menghindari obat-obatan. Lalu, saya memilih membiarkan saja. Yang saya lakukan hanya mengurangi makanan berminyak, meningkatnya minuman rempah-rempah, memperbanyak istirahat, mengurangi aktivitas di luar, dan puasa sehari puasa sehari tidak. Puasa pun terus saya jalani walau tenggorokan saya sakit. Kenyataan yang terjadi, justru saat berpuasa, saya merasakan tenggorokan tidak sakit. Kenapa?
Barangkali karena tidak ada makanan yang masuk di tenggorokan. Ini membuat tenggorokan saya lebih nyaman. Saya pun merasa nyaman dengan berpuasa. Puasa terus saya lakukan sekalipun dalam keadaan sakit tenggorokan. Apa terjadi kemudian?
Ternyata, seminggu kemudian. Tepatnya pada Kamis, 28 November 2024, saya merasa telah sembuh. Saya sudah tidak sakit tenggorokan lagi. Tubuh sudah kembali perlahan pulih. Saya sudah bisa beraktivitas kembali. Saya senang. Bisa sembuh dari sakit tenggorokan dengan cara-cara yang sederhana.
Info Penting:
Sakit tenggorokan yang saya alami berlangsung selama satu minggu. Penyembuhan dengan memperbanyak istirahat, banyak minum rempah hangat, dan berpuasa. Sakit harus diterima dengan lapang dada dan sabar. Nanti, tahu-tahu sembuh sendirianya selama kita tetap hidup sehat.
