HADIAH ISTIMEWA
Kupu-kupu terbang di antara dedaunan pohon mangga.
Banyak sarang burung menempel di dahan.
“Kupu-kupu, awas gerimis!” seru salah satu Burung.
Gerimis turun pelan-pelan. Kupu-kupu kebingungan.
“Cepat, cari tempat berteduh!” seru Burung lainnya.
Kupu-kupu terbang ke sana ke mari.
Tapi, tidak menemukan tempat berteduh.
Kupu-kupu kebingungan.
Hujan mulai turun dengan deras.
“Tunggu!” teriak salah satu Burung lagi.
Burung itu terbang dari sarangnya.
“Segera bantu aku!” perintah Burung itu.
Burung-burung bekerja sama membuat sarang.
Merangkai daun-daun yang sudah kering.
Sarang sederhana pun jadi.
“Masuklah Kupu-kupu!” perintah Burung.
Kupu-kupu segera masuk ke sarang.
Lalu hujan turun sangat lebat.
Kupu-kupu sudah tidak kehujanan lagi.
“Tolong! Tolong…!” terdengar suara Kupu-kupu lainnya.
“Itu Kupu-kupu adikku!” seru Kupu-kupu.
“Ayo, kita bantu!” seru salah satu Burung.
Burung-burung keluar sarang.
Mereka bekerja sama membuat payung dari dedaunan.
“Ini untukmu!” kata Burung.
Burung menyerahkan payung pada Kupu
Kupu-kupu menerima. Lalu melesat pegi.
Pulang dengan membawa adiknya.
Kedua kakak adik Kupu-kupu kini di sarang.
Hujan turun semakin lebat. Angin bertiup kencang.
“Dingin…” seru dua Kupu-kupu itu.
Burung-burung merasa kasihan.
Mereka segera keluar sarang.
Bekerja sama membuatkan jaket yang hangat.
Jaket dari dedaunan.
Jaket diserahkan pada Kupu-kupu.
“Terima kasih,” kata Kupu-kupu.
Lalu Kupu-kupu memakai jaket itu.
Tubuh terasa hangat dan keduanya tertidur lelap.
Pagi hari Burung-burung bangun.
Sarng Kupu-kupu sudah kosong.
Burung-burung saling berpandangan.
“Ke mana Kupu-kupu itu?” tanya salah satu Burung.
“Aku di sini!” tampak dua Kupu-kupu membawa keranjang.
“Apa yang kau bawa?” tanya Burung.
“Biji-bijian buat kalian,” jawab Kupu-kupu.
Burung-burung langsung terbang memakan biji-bijian itu.
Kupu-kupu melihat dengan penuh bahagia.
