RENJANA Waktu masih terus berdetakAtma rinduku semakin tercekatIa bermuara di palung sukma yang tampak cacatLalu tenggelam dalam jarak yang semakin berkarat Aku menyisir ingatanKenangan itu
MAWAR TANPA TANGKAI aku mencintaimu dengan sandiwaraberkata tidak, dalam hati sungguh sepihakberpaling sedang mata harap menatap aku mencintaimu dengan sandiwarayang hanya diam, seluruh bibir hendak
KESAYANGAN Subuh tadi bintang masih menariSuara kakek berkumandang sampai ke sudut-sudut mimpiSelepas meneguk kerja rodiMata yang dikebiri akhirnya tak sanggup berdiriKelopaknya jatuh menangkap seporsi hibernasiTiba-tiba