Rumah Kreatif Wadas Kelir
Puisi
Puisi
Sajak-Sajak Fariz Nurul Hidayat
RESAH Setelah ku teguk kesekian kali animo Melanjutkan perjalanan kelesah Menyusuri belantara,terseok seok meniti Mengenyam rasa takut tiada henti Apa aku di alam mimpi? Ataukah
Sajak-sajak Bayu Pamungkas
SANDE RASA Masih kugenggam getar rasa yang menghindar dari perangkapRaut Wajahmu yang mengabur pada dinding kamarWaktu terus menggembalaMemaksa diri untuk lupa Aku menyimpannya dalam balutan
Sajak-sajak Nanda Rakhmah Hidayah
SENGSARA RINDU Aku menderu dalam luka paling biruRinduku lebam melawan waktuJarak di antara kita makin menyayat lukaTuhan, aku sengsara Aku bersimpuh pada TuhanKarena hati tak
Sajak-sajak Andini Nurul Fadhilah
INI LAH CARAKU Aku mencintaimu dengan rasa dan logikaRasa yang menaruh harapanLogika yang berujung kesakitanSemesta tahu aku mempunyai kelemahanKelemahanku adalah ingin mencari tahu semua tentangnyaYang
Sajak-sajak Muhammad Noval Rofif
MENEPI Di ujung bumi yang tak berpenghuniHujan air mata mulai membasahiHati tak kuasa membentengiRemuk tak tersisa lagi Harapan yang kau janjikan, hanyalah fatamorganaYang tak patut
Sajak-sajak Fariz Nurul Hidayat
SESAK BERSAMAMU aku sesak bersamamu sajadalam batas bias mariana dan bintang tsuroya aku sesak bersamamu sajadalam semerbak beranta gelombang renjana aku sesak bersamamu sajadalam dekapan
Sajak-sajak Alfiana Nur Aeni
KAU YANG BIRU Kau biru yang merinduSendumu merayuTenangmu hangat merengkuh kalbu Birumu atmaPanas menggeloraLebih membakar dari api merahnyaTapi juga dinginMemeluk palung dan samudra Birumu lapangMembentang
Sajak-sajak Aisah Nur Oktavia
RENJANA Waktu masih terus berdetakAtma rinduku semakin tercekatIa bermuara di palung sukma yang tampak cacatLalu tenggelam dalam jarak yang semakin berkarat Aku menyisir ingatanKenangan itu
Sajak-sajak Andini Nurul Fadhilah
LUKA YANG ABADI Atma yang di dekap oleh dukaDuka yang membawa ke ujung laraLara yang menjadikan lukaLuka yang menjadi air mata Malam yang sunyi dengan
Sajak-sajak Lulu Farihati
MAWAR TANPA TANGKAI aku mencintaimu dengan sandiwaraberkata tidak, dalam hati sungguh sepihakberpaling sedang mata harap menatap aku mencintaimu dengan sandiwarayang hanya diam, seluruh bibir hendak
Sajak-sajak Rafli Adi Nugroho
KESAYANGAN Subuh tadi bintang masih menariSuara kakek berkumandang sampai ke sudut-sudut mimpiSelepas meneguk kerja rodiMata yang dikebiri akhirnya tak sanggup berdiriKelopaknya jatuh menangkap seporsi hibernasiTiba-tiba
Sajak-sajak Bayu Pamungkas
MOKSA dalam keramaian tak terdengar lagi suara gaduhmuhanya raut tanpa senyumawan tanpa rupa matahari lalu di penghujung terjaganya matasunyi tiba-tiba runtuh lalu dalam terjaganya mataada