RUMAH KREATIF WADAS KELIR

Rumah Kreatif Wadas Kelir

Puisi

Puisi

Puisi
Fariz Hidayat

Sajak-sajak Bayu Pamungkas

SANDE RASA Masih kugenggam getar rasa yang menghindar dari perangkapRaut Wajahmu yang mengabur pada dinding kamarWaktu terus menggembalaMemaksa diri untuk lupa Aku menyimpannya dalam balutan

Baca Selengkapnya »
Puisi
Fariz Hidayat

Sajak-sajak Andini Nurul Fadhilah

INI LAH CARAKU Aku mencintaimu dengan rasa dan logikaRasa yang menaruh harapanLogika yang berujung kesakitanSemesta tahu aku mempunyai kelemahanKelemahanku adalah ingin mencari tahu semua tentangnyaYang

Baca Selengkapnya »
Puisi
Fariz Hidayat

Sajak-sajak Fariz Nurul Hidayat

SESAK BERSAMAMU aku sesak bersamamu sajadalam batas bias mariana dan bintang tsuroya aku sesak bersamamu sajadalam semerbak beranta gelombang renjana aku sesak bersamamu sajadalam dekapan

Baca Selengkapnya »
Puisi
Fariz Hidayat

Sajak-sajak Alfiana Nur Aeni

KAU YANG BIRU Kau biru yang merinduSendumu merayuTenangmu hangat merengkuh kalbu Birumu atmaPanas menggeloraLebih membakar dari api merahnyaTapi juga dinginMemeluk palung dan samudra Birumu lapangMembentang

Baca Selengkapnya »
Puisi
adminrkwk

Sajak-sajak Aisah Nur Oktavia

RENJANA Waktu masih terus berdetakAtma rinduku semakin tercekatIa bermuara di palung sukma yang tampak cacatLalu tenggelam dalam jarak yang semakin berkarat Aku menyisir ingatanKenangan itu

Baca Selengkapnya »
Puisi
adminrkwk

Sajak-sajak Lulu Farihati

MAWAR TANPA TANGKAI aku mencintaimu dengan sandiwaraberkata tidak, dalam hati sungguh sepihakberpaling sedang mata harap menatap aku mencintaimu dengan sandiwarayang hanya diam, seluruh bibir hendak

Baca Selengkapnya »
Puisi
Rafli Adi Nugroho

Sajak-sajak Rafli Adi Nugroho

KESAYANGAN Subuh tadi bintang masih menariSuara kakek berkumandang sampai ke sudut-sudut mimpiSelepas meneguk kerja rodiMata yang dikebiri akhirnya tak sanggup berdiriKelopaknya jatuh menangkap seporsi hibernasiTiba-tiba

Baca Selengkapnya »
Sajak-sajak Bayu Pamungkas
Puisi
Bayu Pamungkas

Sajak-sajak Bayu Pamungkas

MOKSA dalam keramaian tak terdengar lagi suara gaduhmuhanya raut tanpa senyumawan tanpa rupa matahari lalu di penghujung terjaganya matasunyi tiba-tiba runtuh lalu dalam terjaganya mataada

Baca Selengkapnya »
Scroll to Top