Sajak-sajak Fariz Nurul Hidayat

SESAK BERSAMAMU

aku sesak bersamamu saja
dalam batas bias mariana dan bintang tsuroya

aku sesak bersamamu saja
dalam semerbak beranta gelombang renjana

aku sesak bersamamu saja
dalam dekapan hangat bak untaian jangkar pesiar

aku sesak bersamamu saja
dalam deraian sekala antara surga dan neraka

Purwokerto, 8 Juli 2024

INDONESIA JUARA

tak ada yang lebih rindu dari Indonesia juara
disekanya derasnya air mata di setiap panjatan doa

tak ada yang lebih nestapa dari Indonesia juara
disenyapkanya riuhan, isakan, dan ratapan di setiap bait Indonesia raya

tak ada yang lebih tabah dari Indonesia juara
dirahasiakanya senyum bangga terhadap merah putih

tak ada yang lebih berhasrat dari Indonesia juara
disekanya praduga dipupuknya asa demi Indonesia juara

Purwokerto, 8 Juli 2024


HUJAN

deru cakrawala masuk merasuk gendang telinga
merajut asa mengaum bagai raja rimba
menggetarkan jiwa laksana perang gerilya
mengikis satria memupuk trauma

genangan merambat, melarat, dan memanjat
rintik hujan menyerbu bagai senapan
lubang harapan terselubung air setiap kecupan
semua basah, gelisah, dan resah

malam tenggelam merambai dengan kemurungan
kicauan, deruman, dan kepakan hilang bak istana pakuan pajajaran
angin menderu deru berkabut dan berdebu
hembusannya menerobos lorong lorong gardu

hujan
beri aku sejuk
beri aku khusyuk
beri aku peluk
berdoa menjemput nubuat
memejam berharap seribu ruwat

Purwokerto, 8 Juli 2024


SUNGAI

Rintihan angin menggema di telinga
Lirih desir bunga rosalia menyapa sukma
Di pojok ruang kenangan aku duduk bersila
Sembari meneguk segelas kopi robusta

Riuhan ombak sungai menerpa bebatuan
Yang tersusun bak istana antasena
Melodi lantunan ayat suci mengiringinya
Ku lihat disungai anak anak tertawa menikmati

Mataku terkesima menatap semua ciptaan-Nya
Mulutku membisu diam seribu kata
Jiwa Firaunku layu seketika
Mental Qorunku pupus tiada makna

Wahai Tuhan yang satu tak ada duanya
Wahai Tuhan yang ada sebelum kata kata ada itu ada
Sungguh menawan ciptaanmu Tuhan
Terlebih saat semua manusia menjaga

Banyumas, 8 Juli 2024


AIR TERJUN

Gemercik tetesan air mengalir
Tetesanya mengitari bebatuan bepasir
Meretas gelembung berbulir bulir
Terambau angin debu melayang berbutir butir

Ikan meliuk menyisir air
Menyikap satir di antara takbir
Ombak besar menerpa bulir
Lumut tergerus terbawa desiran air

Kicauan burung terdengar merdu
Bagaikan nyanyian nan syahdu
Lintang memancar buram sendu
Semua beriringan dengan alam nan padu

Menyambut pagi yang dinanti nanti
Diiringi dengan semburat senyum dari bidadari
Menenangkan hati yang penuh komplikasi
Sebagai sarana untuk muhasabah nafsi

Banyumas, 8 Juni 2024

Fariz Nurul Hidayat

Lahir di Purbalingga 30 November 2004. Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Sejak tahun 2024 menjadi Relawan Rumah Kreatif Wadas Kelir.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pencarian

Kategori

Postingan Terbaru

Scroll to Top